Sikap sabar merupakan sifat dan watak bagi orang-orang yang dekat dengan Allah. Mereka adalah kekasih Allah karena kemampuannya menahan cobaan dengan kesabaran. Maka, ketika sifat sabar kita sedang melemah, salah satu cara yang baik untuk mengembalikan lagi semangat kesabaran adalah dengan merenungkan perikehidupan para kekasih Allah.
Nabi Adam mengalami kepayahan ketika harus turun ke bumi. Nabi Nuh tiada hentinya berjihad selama 950 tahun dengan penuh kesabaran. Nabi Ibrahim dicampakkan ke dalam api karena menegakkan kalimat Allah. Nabi Ismail rela dibaringkan tubuhnya untuk disembelih. Nabi Zakaria dibelah tubuhnya dengan gergaji. Nabi Yahya yang selalu menahan hawa nafsunya, disembelih. Nabi Ayyub menderita penyakit dalam waktu yang cukup lama. Lebih dari itu, Nabi kita, Nabi Muhammad, dituduh sebagai tukang sihir, orang gila, gigi serinya rontok, serta wajahnya terluka demi membela agama-Nya. Beliau sabar menghadapi berbagai celaan, hinaan, bahkan tindakan kasar dan keras dari kaumnya.
Sayidina Umar terbunuh karena ditusuk senjata. Sayidina Utsman juga wafat dibunuh karena fitnah. Imam Al-Husain, cucu Rasulullah, terbunuh setelah menghadapi berbagai gelombang fitnah, penghinaan, penyiksaan yang kebanyakan orang tidak sanggup menanggungnya, bahkan setelah meninggal, masih mengalami berbagai kedzaliman. Sahabat 'Ammar bin Yasir, Bilal bin Rabbah, Said bin Jubair, Ibnul Musayyab, dan Imam Malik, masing-masing pernah disiksa.
Semua kisah tersebut membuktikan bahwa akhirnya tiada jalan lain, kecuali harus sabar untuk menghadapi cobaan-cobaan seperti itu. Dengan kesabaran itulah, Allah memberikan kenikmatan dan kebahagiaan abadi, serta meninggikan derajatnya di sisi-Nya., yakni menjadi bagian dari para kekasih Allah. Khalifah Umar pernah berkata, "Ternyata, kami jumpai bahwa semua penghidupan kami menjadi baik berkat sabar." Kehidupan yang penuh dengan kekeruhan dan kesulitan ini tidak akan menjadi baik, kecuali dengan kesabaran karena Allah.
Sabar adalah amalan kalbu yang dapat membuat hidup ini menjadi baik. Kehidupan tidak akan menjadi baik tanpa kesabaran. Oleh karena itu, sudah selayaknya seorang hamba tidak melakukan sesuatu pun yang bertentangan dengan kesabaran, seperti mengadu kepada sesama makhluk, bersikap emosional, dan suka mengeluh. Akan tetapi, jika seseorang mengadukan penyakitnya kepada seorang dokter untuk mengobati penyakit yang dideritanya, pengaduan seperti ini bukan hal yang tercela. Hal itu dilakukan sebagai kerangka ikhtiar, dan itu semua termasuk bagian dari kesabaran.
Seorang muslim harus bertakwa kepada Allah dan menempuh jalan yang dilalui oleh orang-orang yang sabar. Hidup ini akan menjadi indah dan nikmat manakala kita lalui dengan hiasan kesabaran di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar